Jumat, 11 November 2011

H.O.S TJokroaminoto - "Bapa" para tokoh Bangsa dan tokoh pergerakan .

Tjokro : bawah kedua dari kanan (baju dan celana putih)
     
        setelah membaca sana sini seputar "pahlawan" dan "kepahlawanan", serta peraturan pemerintah dan undang-undang kepahlawana , akhirnya saya lebih memilih mengulas salah satu figur seorang pahlawan yang ada di negara ini dan menurut saya sangat berjasa sekali dan berpengaruh sekali terhadap perjalanan bangsa.

         Dialah seorang "raja tanpa mahkota" , dialah "mesiah dari tanah jawa" , dialah "BAPA para tokoh pergerakan" , beliaulah H.O.S Tjokroaminoto , pada jiwanya kita bisa menemuka pemberontakan sekaligus kelenturan . Ia meninggalkan atribut feodalisme dan menyimpan gelar raden , memprotes kebiasaan berjalan jongkok di depan bangsawan (laku dodok) , juga menuntun k
esetaraan bangsa Hindi. Ia kemudian menyeru pengikutnya mengenakan "pakaian Eropa" sebagai lambang "pribumi sama-sama manusia seperti orang Belanda" perjuangan menuntut kesetaraan itu terlihat jelas dalam pidato-pidato dan tulisan-tulisan Tjokro . salah satu sajak dalam
"doenia bergerak" 1914 ia menulis:
                            
                                    Lelap terus dan kau pun di puji seba-
                                 gai bangsa terlembut di dunia.
                                    Darahmu di hisap dan dagingmu di la-
                                 hap sehingga hanya kulit tersisa.
                                   Siapa pula tak memuji sapi dan ker-
                                 bau?
                                     Orang dapat menyuruhnya kerja  , dan
                                 memakan dagingnya.
                                     Tapi kalau mereka tahu hak-haknya ,
                                 orang pun akan menamakannya pongah,
                                 karena tidak mau di tindas.
                                     Bahasamu terpuji halus di seluruh du-
                                 nia , dan sopan pula .
                                     Sebabnya kau menegur bangsa lain da-
                                 lam bahasa kromo dan orang lain mene-
                                 gurmu dalam bahasa ngoko.
                                      Kalau kau balikkan , kau pun di anggap
                                 kurang ajar .

          Ia sangat di kenal dengan sikapnya yang radikal , menentang aneka prilaku feodal . Ia selalu mengatakan sama sederajat dengan siapapun . dan kelak sikapnya yang radikal itu membuatnya di juluki
"Gatot Koco Sarekat Islam".
          Sebagai ketua umum SI dia hidup sangat sederhana , rumahnya berada di tengah tengah perkampungan padat beberapa puluh meter dari Kali Mas , yang membelah kota Surabaya . Ia tinggal bersama istrinya Soeharsikin , dan empat anaknya - Oetari , Oetarjo Anwar , Harsono dan Sujud Ahmad ,  Mereka sekeluarga tinggal di bagian depan . Bagian belakang rumah di sekat menjadi 10 kamar kecil-kecil tempat kos pemuda seperti Sukarno , Alimin , Muso , Soeherman Kartowisastro , dan Semaoen . Di sinilah para penghuni kos yang nantinya menjadi para tokoh Bangsa dan tokoh pergerakan mendapatkan dunianya . Mereka menemukan dunia dari tangan pemimpin yang menciptakan standar pergerakan pergerakan kala itu : Sang Raja Tanpa Mahkota .

         Tjokro mempunyai perawakan tegap dan tinggi untuk ukuran tubuh orang Indonesia . Matanya dalam dengan sorot mata yang tajam .Tjokro ahli pidato . Bicaranya lempeng , lurus dan tegas , Ia menguasai bahasa Belanda Jawa dan Melayu . Peneliti Amelz dalam Tjokro Aminoto: Hidup dan "qPerjuangannja" mengatakan Tjoro memiliki suara menggeledek , penuh keyakinan , "pidatonya membawa khalayak menjadi gefascineerad , mabuk tergila-gila Amelz menulis . meski demikian , pidato Tjokro tak mengandung humor.

          Kemunculannya meredakan riuh puluhan ribu peserta Kongres Sarekat Islam di Surabaya , 26 Januari 1913 . Menyemut di taman Kota Stadstuin , sekarang menjadi TUGU PAHLAWAN , perhatian mereka terpusat kepada satu orang  : Raden Mas Oemar Said Tjokroaminoto , Tjokro membuka suara , " Bangsa Indonesia tak boleh lagi di anggap seperempat manusia ."



(dari berbagai sumber)


Tidak ada komentar:

Followers

Hot News

Sharing info dan cara di seputar dunia online

Blogroll

Diberdayakan oleh Blogger.